Jumat, 11 Oktober 2013

Laporan Praktikum Pembuatan Chicken Nugget

Diposting oleh Unknown di 16.08


Laporan Praktikum Dasar Teknologi Ternak
"Chicken Nugget"
 
Oleh : 
KELOMPOK V
Sitti Isyqzamiyah Assambo (L1 A1 12 029)
Serlina Sirupang (L1 A1 12 057)
Harniati (L1 A1 12 040)
Wd. Rosmiati (L1 A1 12 017)
Farida Asana (L1 A1 12 081)
Kelas : A


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 
2013



I.                   PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Produk peternakan yang berupa daging, telur, dan susu dapat diolah menjadi penganan yang enak dan lezat. Olahan produk ini dapat meningkatkan selera makan dan kesukaan karena ada beberapa orang yang tidak menyukai daging, telur, bahkan susu jika dikonsumsi dalam bentuk aslinya. Tentunya hal ini akan merepotkan para ibu dalam menyajikan menu makanan di rumahnya karena itu diperlukan kemampuan masak-memasak yang dapat memadukan bumbu-bumbu di dapur dalam mengolah produk ternak hingga menjadi makan siap santap yang lezat dan menyenangkan.
Pengolahan produk – produk hasil peternakan dalam kaitannya untuk menciptakan produk bahan pangan yang aman pada proses pengolahannya selain harus bebas bahan pengawet, penggunaan bahan tambahan makanan (pewarna dan penambah cita rasa) harus menggunakan bahan – bahan yang diijinkan hal yang paling mendapat perhatian adalah higienitas yang harus selalu dijaga pada proses pengolahan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari sifat produk hasil ternak ayng mudah mengalami kerusakan karena adanya aktivitas mikroorganisme.
Daging merupakan semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan – pengolahan tersebut yang sesuia untuk dimakan serta tidak menimbulakan gangguan kesehatan bagi yang memakannya.
Chicken Nugget/perkedel daging ala barat adalah suatu produk olahan daging yang sudah tidak asing lagi bagi kita.  Chicken nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging ayam yang memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning oranye. Biasanya daging-daging sisa ayam dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai tepung roti. Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena Chicken Nugget merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro organisme.


B.       Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Chicken Nugget yang dibuat berdasarkan hasil uji sensorik terhadap warna, rasa, keempukan dan tekstur.
II.         TINJAUAN PUSTAKA
A.      Daging
Daging ialah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan (Wikipedia, 2013).
Daging adalah semua bagian tubuh ternak yang dapat dan wajardimakan termasuk jaringan-jaringan dan orga tubuh bagian dalam seperti hati,ginjal dan lain-lain. Soeparno (1992) mendefinisikan sebagai semua jaringanhewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan tersebut maka organ-organ dalam (jeroan) dan produk olahan seperti corned termasuk dalamkategori daging. Namun demikian sering dalam kehidupan sehari-hari yangdisebut dengan daging adalah semata-mata jaringan otot, meskipun benarbahwa komponen utama penyusun dagunga adalah otot, tetapi tidaklah samaotot dengan daging (Suharyanto, 2008).

B.       Chicken Nugget
Ckicken nugget adalah produk olahan dengan bahan baku daging ayam. Produk ini berupa restructured meat dengan bentuk bervariasi yang merupakan bentuk diversifikasi dari produk daging dengan nilai nutrisi masih baik. Tujuan diversifikasi ini adalah meningkatkan pola ragam konsumsi protein hewani guna memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani asal ternak (Manullang, 1995).
Chicken nugget merupakan produk olahan yang paling sukses di Amerika Serikat pada tahun 1980. Chicken nugget merupakan produk restructured meat dengan memanfaatkan potongan potongan daging yang relative kecil dan tidak beraturan dengan melekatkannya kembali menjadi ukuran yang lebih besar dengan memanfaatkan bahan pengikat berupa tepung. Tepung yang dipergunakan sebagai bahan pengikat bermacam-macam. Beberapa produk menggunakan tepung garut, terigu atau menggunakan kombinasi tepung terigu dengan tepung tapioka (Hui, 1991).
Faktor keberhasilan chicken nugget terletak pada kemampuan mengikat antara partikel daging dan bahan-bahan lain yang ditambahkan untuk mencapai daya ikat yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam proses pembuatannya perlu dipergunakan teknik yaitu perlakuan menggunakan mesin yang dapat memotong dengan sangat tipis dan menyususn kembali serabut-serabut otot atau dengan penambahan “binding agent” (Raharjo, 1996).
Chicken nugget dibuat dari daging ayam dengan penambahan pati dan bumbu anatar lain 1% garam, 0,6% bawang putih, 0,4% mrica dan 14% air (Sririwiwatkul dkk, 1997).
Untuk membuat chicken nugget skala industri, bahan bahan yang diperlukan adalah : 1) daging ayam sebaiknya digunakan daging ayam giling supaya mempermudah proses pencampuran atau pemblenderan hingga halus dan rata. Untuk menekan biaya produksi dapat dipergunakan kulit ayam, 2) Tepung protein kedelai, yaitu bahan yang terbuat dari protein kedelei berfungsi untuk mengemulsikan lemak dengan daging sehingga dapat terbentuk nugget yang homogen. Pada prinsipnya tepung protein kedelei harus diblender dahulu dengan bahan yang mengandung lemak misalnya kulit atau lemak ayam dan minyak goreng hingga terbentuk suatu campuran yang homogen, 3) Syntetic meat fiber cost (SMF) digunakan untuk menambah tekstur serat pada nugget; pemakainnya sekitar 2 % dan harus ditambahkan air es sebanyak lima kali berat fiber, yang ditambahkan pada saat membuat emulsi sehingga lebih mudah tercampur rata dan blender tidak terlalu berat, 4) Phosmix MP digunakan untuk mengembalikan daya serap air oleh daging ayam, sehingga daging lebih mudah menyerap dan menahan bumbu-bumbu yang diberikan, 5) Tepung butter mix digunakan untuk membuat beat crumb menempel kurang rata sehingga, sehingga permukaan nugget terlihat kurang rata, 6) Bread crumb yang digunakan terbuat dari tepung roti dengan sifat khusus, karena bread crumb telah mengandung bumbu yang membeikan cita rasa nugget, 7) Tepung binder sebagai pengikat daging supaya teksturnya kompak dan padat, 8) Baking powder, untuk mengembangkan adonan nugget (Anonim, 2006).
Nugget merupakan rekonstruksi dari olahan serpihan daging yang dibentuk sedemikian rupa dengan penambahan bahan-bahan tertentu sehingga membentuk produk baru yang diterima oleh masyarakat. Menurut BSN (2002) nugget merupakan produk olahan gilingan daging ayam yang dicetak, dimasak dan dibekukan dengan penambahan bahan-bahan tertentu yang diijinkan.



III.      METEDOLOGI PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari pada hari Sabtu 21 September 2013 pukul 08.45 WITA sampai selesai.

B.       Alat dan Bahan
Alat dan kegunaannya yang di gunakan dalam praktikum Chicken Nugget (Nuget Ayam) dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan yang digunakan pada praktikum Chicken Nugget (Nuget Ayam).
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.       
Timbangan
Untuk menimbang bahan–bahan yang akan digunakan.
2.       
Baskom
Untuk menyimpan adonan.
3.       
Kompor
Untuk memasak/mamanaskan.
4.       
Panci
Untuk alat memasak.
5.       
Sendok
Untuk Menyendok.
6.       
Grinder
Untuk menggiling daging.
7.       
Pisau
Untuk mengiris bahan-bahan adonan.
8.       
Talenan
Untuk meletakkan adonan.
9.       
Plastik
Untuk membungkus adonan.
10.   
Piring
Untuk tempat menyediakan chicken nugget.

Bahan dan kegunaan yang digunakan dalam praktikum chicken nugget (nugget ayam) dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaannya yang digunakan pada praktikum chicken nugget (nugget ayam)
No.
Nama Bahan
Kegunaan
1.       
Daging ayam tanpa tulang
Sebagai bahan utama pembuat chicken nugget.
2.       
Bawang putih
Sebagai bahan penambah pembuatan chicken nugget.
3.       
Garam
Sebagai bahan penambah pembuatan chicken nugget.
4.       
Lada
Sebagai bahan penambah pembuatan chicken nugget.
5.       
Tepung tapioka
Sebagai bahan penambah pembuatan chicken nugget.
6.       
Tepung instan (tepung roti).
Sebagai bahan penambah pembuatan chicken nugget.

C.      Prosedur Kerja
1.      Menimbang daging ayam tanpa tulang sebanyak 400 gram.
2.      Memotong kecil – kecil kemudian menggiling sampai halus.
3.      Menambahkan 6 gram bawang putih, 4 gram lada, 6 gram garam, 1 gram pala, 1 buah kaldu balok, 20 gram tepung terigu, 20 gram tepung pati lalu mengaduk hingga adonan kompak.
4.      Menempatkan adonan pada sebuah Loyang yang dilapisi plastic dan mengkukus pada air mendidih selama 20 menit.
5.      Setelah dingin, mengiris adonan yang telah masak menjadi bentuk yang sesuai selera.
6.      Memasukkan irisan chicken nugget pada kuning kelur yang telah diaduk dan selanjutnya pada remahan roti.
7.      Penggorengan dilakukan pada suhu 120-1400 C selama 2 menit atau sampai berwarna coklat keemasan.



IV.      PEMBAHASAN
Sensorik
Skala Intensitas Sensorik
Warna
4
Keempukan
3
Tekstur
3
Rasa
3
Keterangan :
4  =  Enak Sekali

3  =  Enak

2  =  Kurang Enak

1  =  Sangat Kurang Enak




Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada uji intensitas sensorik  terhadap warna menunjukkan warna yang sangat bagus. Warna yang terlihat setelah melakukan penggorengan dengan tepung roti adalah warna kuning kecoklatan yang disebabkan karena proses penggorengan. Hal ini sesuai dengan pendapat kartika (1988) yang mengatakan bahwa warna nugget dipengaruhi oleh proses penggorengan dan tepung roti yang digunakan untuk melapisi adonan. Proses penggorengan menyebabkan warna produk berubah menjadi coklat keemasan. Penggunaan tepung roti sebagai pelapis produk bertujuan agar tekstur dan kerenyahan produk sesuai dengan yang diinginkan. Produk dengan warna coklat (brown), rasa daging yang khas, serta tekstur yang agak kasar adalah kriteria nugget dengan nilai penerimaan konsumen yang tinggi.
Pada uji intensitas sensorik terhadap keempukan menunjukkan keempukan yang baik. Hal ini disebabkan karena tepatnya takaran tepung yang ditambahkan kedalam adonan. Keempukan/kekenyalan juga dipengaruhi oleh tekstur chicken nugget itu sendiri, hal ini sesuai dengan pendapat Hendronoto (2009), bahwa kesan kekenyalan pada nugget secara keseluruhan meliputi tekstur dan melibatkan beberapa aspek diantaranya mudah atau tidaknya gigi berpenetrasi awal ke dalam nugget, mudah atau tidaknya dikunyah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, dan jumlah residu yang tertinggal setelah dikunyah.
Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Anjarsari (2010) bahwa Kekenyalan didefinisikan sebagai kemampuan produk pangan untuk kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya. Kekenyalan pada chicken nugget dipengaruhi bahan pengikat yang digunakan yang berfungsi memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan penyusutan akibat pemasakan, memberi warna yang terang, meningkatkan elastisitas produk, membentuk tekstur yang padat dan menarik air dalam adonan.
Pada uji intensitas sensorik terhadap tekstur menunjukkan tekstur yang baik atau renyah,yang dikarenakan pada tahap pelapisan yang dilakukan sebelum penggorengan. Penggunaan telur ayam dan tepung roti yang memberikan tekstur yang agak kasar pada chiken nugget. Hal ini sependapat dengan Joko (2008), yang mengatakan bahwa adonan akan dilapisi dengan telur dan tepung roti. Tujuannya dilakukannya pelapisan adalah untuk menghasilkan nugget dengan kenampakan yang menarik, bertekstur agak kasar dan crispy.
Pada uji sensorik terakhir, dengan skala intensitas sensorik terhadap rasa menunjukkan rasa yang enak. Hal ini dikarenakan penambahan garam pada proses pengolahan adonan. Dimana garam ini berfungsi untuk memberikan cita rasa. Sesuai dengan Anonim (2009), bahwa garam pada umumnya digunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan makanan termasuk dalam pembuatan nugget, fungsi garam adalah memberi rasa gurih pada nugget.
Pernyataan tersebut juga sependapat dengan Fakhudin dan Lisdiana (1999) yang mengatakan bahwa garam berfungsi sebagai pengawet dan perangsang cita rasa pada produk, dimana sebaiknya dipilih yang murni atau minimum 99%, karena bila mutu garam dibawah 99% akan mengurangi kecepatan garam masuk kedalam jaringan bahan dan dapat menurunkan kualitas warna, rupa dan tekstur produk. Anonim (2009) juga berpendapat bahwa bumbu-bumbu berupa lada dan bawang putih selain memberikan bau dan rasa yang khas, juga mampu memperpanjang umur simpan serta meningkatkan flavor spesifik pada produk akhir.
Formulasi chicken nugget  terdiri dari 84% campuran daging dan tepung pengisi (filler) serta 16% bumbu dan air. Penambahan filler pada chicken nugget  bertujuan untuk meningkatkan stabilitas emulsi, meningkatkan daya ikat air, mengurangi pengerutanselama prosesing, meningkatkan karaketeristik irisan, memperbaiki tektur produk dan mengurangi biaya formulasi.
Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus, yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena chicken nugget merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro organisme.




V.     ANALISIS PENGELUARAN DAN PEMASUKAN
A.      Analisis Pengeluaran
No.
Nama Bahan
Harga Persatuan
Jumlah yang dibeli
Jumlah
1.       
Daging ayam tanpa tulang
Rp 21.7500,-
1 bungkus
Rp 21.750,-
2.       
Tepung terigu
Rp 7.400,-
1 bungkus
Rp 7.400,-
3.       
Tepung roti
Rp 1.400,-
2 bungkus
Rp 2.800,-
4.       
Telur ayam
Rp 1.250,-
3 butir
Rp 3.750,-
5.       
Minyak goreng
Rp 4.750,-
1 botol
Rp 4.750,-
6.       
Garam
Rp 1000,-
1 bungkus
Rp 1000,-
7.       
Penggilingan daging
Rp 6000,-
-
Rp 6.000,-
8.       
Minyak tanah
Rp 5.500,-
1 liter
Rp 5.500,-
9.       
Bensin
Rp 6.500,-
1 liter
Rp 6.500,-
10.   
Lain – lain
-
-
Rp 5.000,-

Jumlah


Rp 64.450,-

B.       Analisis Pemasukan
Analisis pemasukan pada produk olahan daging ayam dalam bentuk chicken nugget dengan jumlah produk sebanyak 30 potong dengan harga Rp 2500/potong, yakni :

30 potong x Rp 2500,-  =  Rp 75.000,-

 




                                                                                                       



IV. PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Hasil uji sensorik terhadap warna chicken nugget menunjukkan warna yang bagus yakni warna kuning kecoklatan yang disebabkan karena proses penggorengan.
2.      Hasil uji sensorik terhadap keempukan chicken nugget menunjukkan keempukan yang baik, hal ini disebabkan oleh takaran yang tepat dalam pemberian tepung terigu.
3.      Hasil uji sensorik terhadap tekstur chicken nugget menunjukkan tekstur yang renyah, hal ini disebabkan karena penggunaan tepung roti.
4.      Hasil uji sensorik terhadap rasa chicken nugget menunjukkan rasa yang enak, hal ini disebabkan karena pemberikan garam pada adonan serta pemberian bumbu-bumbu penyedap lainnya.

B.       Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum alat praktik diadakan agar praktikan dapat memahami lebih jelas tentang proses pembuatan chicken nugget.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Nugget. (Online). (http://riarahmadani.blogspot.com/2011/10/ laporan-v-nugget-ikan.html Diakses pada hari Rabu 25 September 2013).

Badan Standardisasi Nasional. 2002. Nugget Ayam. SNI 01-6683-2002. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.

Mannulang , M dan Tannoto , E , 1995 . Pengaruh bahan Pengikat dan Emulsifiet terhadap Mutu Nugget ikan (Scromboeromoruscommersoni) selam Penyimpanan Pada suhu Beku . Buletin Teknologi dan INdustri Pangan 6 (1) : 42 – 51.

Mulyono Joko, Utomo Rulianto, 2008. Optimasi Faktor Kontrol Yang Berpengaruh Terhadap Proses Pembuatan Duck Nuggets Dengan Menggunakan Metode Taguchi. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Raharjo , 1996 . Technologies for the Production of restructured Meat : A Review . Indonesian Food and Nutrision Progress . 3 (1):39-50.

Suharyanto. 2008. Kuliah Dasar Teknologi Hasil Ternak. (Online). (http:// suharyanto.wordpress.com. Diakses pada hari Rabu 25 September 2013).

Wikipedia, 2013. Daging. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Daging Diakses pada hari Rabu 25 September 2013).





0 komentar:

Posting Komentar

 

My World Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei